Langsung ke konten utama

Aku tuh nggak bisa diginiin



Aku tuh nggak bisa diginiin

        Setelah nonton mario teguh golden ways, gue berniat nulis posting. Terkadang, ada hal-hal yang orang lakukan kepada kita, padahal kita tidak menyukai itu. Kalau gak bisa lawan paling-paling kita diam dong. ITU MENGHARUKAN..!!!. katakan dalam hati `aku tuh nggak bisa diginiin`.
·         
              1. Suka sama orang itu wajas dong. Sama hal-nya dengan gue, ada orang-orang yang disukai. Lebih tepatnya itu Jatuh cinta diam-diam. Gara-gara itu, loh terkena penyakit cinta dengan gejala jantung berdebar melulu, oksigen menipis, wajah berubah jadi merah seperti tomat (untuk bukan monyet). Tragisnya nasib, tetapi, untuk saat ini loh gak mau diginiin, terus gimana dong? Pergi hampiri dia, terus bilang “lo tega sama gue, gue suka sama lo dan lo gak tau itu, jadi orang peka dong, dasar sialan udah gak peka kaku pula, MENYEBALKAN”. Cara itu dilakukan harus didalam mimpi, agar mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.nitu kan mimpi, jadi suka-suka gue dong mau ngapain.

·                             2. Waktu ujian adalah waktu yang paling ditakuti oleh para pelajar. Begitu pula dengan gue, pada saat kertas dibagikan, kemudian disuruh menggerjakan. “ pilihlah jawaban yang paling tepat”, disinilah gue merasa heran,  udah dikerjakan dan itu jawaban yang tepat menurut pendapat gue. Lalu, kenapa nilai gue masih jelek. Itu gak adil, kenapa suruh dikerjakan kalau pilihan gue ada yang salah. Padahal, itu pilihan gue yang paling tepat. Dan terkadang pada saat ujian, ada saja orang yang tanya jawaban ke temannya. Apa dia pura-pura blo`on? jawabannya kan udah ada tinggal di pilih, atau dia nggak gak tau cara milih (dunia makin ancur, bro).

·                                   3. Nyontek itu budaya di sekolah yang gak bakalan bisa punah. Nyontek itu rutinitas di saat ujian atau ulangan. Ada nyontek lewat buku, buat contek-an, atau nyontek di teman. Kalau loh gak bisa nyontek lewat buku dan gak sempat buat contek-an. Jalan satu-satunya nyontek sama teman. Tapi, apa jadinya kalau teman loh pura-pura tuli, buta, dan bisu. itu penghianatan, katanya suka duka selalu sama-sama tapi nyatanya dia sengaja gak lihat, gak dengar, dan gak mau ngomong. Padahal, loh lagi dalam keadaan genting. Dan, loh gak bisa digituin. Caranya? loh ngomong pake suara yang lumayan keras supaya teman loh dengar, loh bilang “soalnya gampang banget, ada gak soal yang lebih susah”. Tapi setelah itu, menderitalah nasib loh...hahahaha #BODOAMAT


Salam *J
           

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanah Rantau

Bulan April datang Siapa paham itu hari malang Api menjalar waktu siang Semua lenyap tinggal ampas arang Perlahan-lahan makin jelas Tanah rantau memang keras Hidup di bangunan orang Bisa dirampas kala petang Gelap jadi makin pekat Tidak ada tawa di waktu padam Tidak ada cerita di waktu sunyi Hanya tangis, semua hilang Dinding kokoh jadi rapuh Di bawah kelabu makin jadi abu Runtuh ditinggal pergi jauh Tinggal puing ingatan semu Tempat dimana pernah ada kita anak-anak kecil yang bermain bersama Saya kembali Tapi hanya seorang diri
Yang Ku Sebut Rumah Yang ku sebut rumah, ternyata tidak disini Terlalu membutakan hingga lupa ini hanyalah tempat persinggahan Katanya seperti suatu siang yang terik dengan kehausan di tengah padang pasir Cukup seteguk air lalu pergi, tidak demikian Serakah itu sifat manusia, perihal tak terbantahkan Cukup bukan tanda kepuasan, itu menyiratkan kekurangan dengan artian lebih Sebuah tempat sementara pun dengan kemauan di jadikan selamanya Serakah. Serakah. Itu juga diriku hendak memeluk gunung dengan lengan pendek. Lupa dimana yang ku sebut rumah Disini atau disana. Jawabnnya jelas namun diakhiri tanda tanya Sebab rasa ini lebih rapuh untuk yang tak nampak dan tanya itu mengungkapkan sebuah keyakinan Buta. Tak ingin melihat. Sudah terlanjur salah untuk yakini kebenaran Rumah bukan disini. Ini hanya tempat yang ambigu. Ingin pulang namun takut meninggalkan kemewahan terlalu dini Takut pulang dengan penyiksaan menanti di batas penghujung hari Leb...

Anak- Anak Negeri, Dari Timur Kami Berbicara

Mereka butuh tuntunan bukan tuntutan Bukan pula pukulan hanya pengertian Sebab kita punya hati bukan untuk menyakiti Mereka adalah anak-anak saya, di sana saya dipanggil ibu guru. Walaupun di awal jumpa kami saya telah memperkenalkan diri sebagai seorang kakak. Mungkin kebiasan di sekolah telah menobatkan saya sebagai seorang ibu guru. Dan itu cukup membanggakan untuk saya pribadi. Seiring berjalanya waktu, rasa itu tumbuh. Rasa untuk disayangi dan menyayangi. Mereka anak yang baik namun tidak benar-benar baik menyuarakan suara hati. Saat mereka bermain dan lupa akan waktu, sebuah teriakan peringatan atau sesekali sebuah pensil melayang di kepala. Mungkin mereka akan belajar, meraka salah sebab terlalu beribut dan nakal. Tapi ingat mereka juga akan belajar saat orang nakal mereka akan berteriak atau memukul untuk memberi pelajaran. Yah kita pernah di posisi itu, hanya mengikuti apa yang diperintahkan dan meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Mereka masih kecil un...