Mereka butuh tuntunan bukan
tuntutan
Bukan pula pukulan hanya
pengertian
Sebab kita punya hati bukan untuk
menyakiti
Mereka adalah anak-anak saya, di
sana saya dipanggil ibu guru. Walaupun di awal jumpa kami saya telah
memperkenalkan diri sebagai seorang kakak. Mungkin kebiasan di sekolah telah
menobatkan saya sebagai seorang ibu guru. Dan itu cukup membanggakan untuk saya
pribadi. Seiring berjalanya waktu, rasa itu tumbuh. Rasa untuk disayangi dan
menyayangi. Mereka anak yang baik namun tidak benar-benar baik menyuarakan
suara hati. Saat mereka bermain dan lupa akan waktu, sebuah teriakan peringatan
atau sesekali sebuah pensil melayang di kepala. Mungkin mereka akan belajar,
meraka salah sebab terlalu beribut dan nakal. Tapi ingat mereka juga akan
belajar saat orang nakal mereka akan berteriak atau memukul untuk memberi
pelajaran.
Yah kita pernah di posisi itu,
hanya mengikuti apa yang diperintahkan dan meniru apa yang dilakukan orang
dewasa. Mereka masih kecil untuk mengerti pikiran membosankan orang dewasa.
Sebab mereka belum menjadi dewasa. Namun kita yang pernah menjadi kecil pun bahkan
tidak cukup mengerti jalan pikiran mereka. Apakah kita tidak pernah mengalami
masa kecil? Apa kita langsung dewasa?Apa mungkin masa kecil seperti memori
usang dalam gudang tak bertuan?
Saya benci saat kita membentak
hanya untuk didengar. Apakah kata-kata lembut terlalu murahan untuk
dilontarkan?. Walaupun perlakuan secara fisik sudah semakin berkurang tapi
bukan kata-kata verbal yang malah menjadi alternarif untuk menghatui jiwa
mereka yang masih belia. Saya bukan seorang guru, saya tak benar-benar paham
bagaimana cara mengajar dengan baik. Tapi jika engkau guru yang ingin
mencerdaskan generasi bangsa saya harap tak perlu ada cacian saat amarahmu
memuncak. Mereka masih kecil dan teramat kecil untuk belajar meniru dan
mencontoh sikapmu yang memilukan.
Ada tugas mulia di bahumu
Menjadikan negeri ini maju
Lewat tanganmu yang menuntun
Dengan sabar tanpa ampun
Saat kau minta mereka beradab
Jangan kau contohkan sikap biadab
Anak-anak negeri ini
Hanya punya mimpi
Untuk dewasa nanti menjadi
berarti
Jangan dihancukan lewat caci maki
Sebab mereka pencontoh yang
paling baik
Saat amarahmu memuncak
Tahanlah di dada sampai terisak
Hingga tak ada luka yang merusak
Komentar
Posting Komentar